Kinerja Astra International (ASII) Turun pada Kuartal I, Ini Penyebabnya
Tuesday, April 30, 2024       08:35 WIB

JAKARTA, investor.id - Kinerja PT Astra International Tbk () menurun pada kuartal I-2024. Pendapatan bersih konsolidasian Grup turun 2% dibandingkan dengan periode yang sama 2023, dengan mencatat Rp81,2 triliun. Sedangkan laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp8,1 triliun, angka itu terpangkas5% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu.
Presiden Direktur Astra International () Djony Bunarto Tjondro mengatakan, jikamemperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih Grup menurun 14%menjadi Rp7,5 triliun. "Penurunan kinerja ini merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alatberat dan pertambangan serta otomotif Grup," ungkap Djony dalam keterangan pers, Senin (29/4/2024).
Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2024 sebesar Rp5.113, 4% lebih tinggidibandingkan posisi pada 31 Desember 2023. Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp7,4 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp29 miliar pada akhir tahun 2023. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp 54,3 triliun pada 31 Maret 2024, dibandingkan Rp52,2 triliun pada akhir 2023.
Menurut Djony, laba bersih divisi otomotif Grup menurun 9% menjadi Rp2,8 triliun, yang merefleksikan penurunan volume penjualan. Sedangkan laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 12% menjadi Rp2,1 triliun pada kuartal I-2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Sedangkan laba bersih dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun 15% menjadi Rp2,8 triliun, terutama disebabkan penurunan kontribusi dari bisnis pertambangan dan mesin konstruksi. Pada divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk (), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp22 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
"Divisi properti Grup melaporkan laba bersih yang relatif stabil sebesar Rp 45 miliar, terutamadisebabkan kenaikan tingkat hunian di Menara Astra yang mengimbangi serah terima unitresidensial yang lebih rendah di Arumaya Residences," papar Djony.
Djony menegaskan, penurunan kinerja Grup pada kuartal I-2024, terutama merefleksikan kondisiekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. "Didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang-peluang pertumbuhan jangka Panjang," tutupnya.

Sumber : investor.id
An error occurred.